Meskipun sudah beberapa saat Indra mengakhiri ceritanya, Irma masih tetap saja terpekur untuk mencerna semua cerita yang sudah disampaikan oleh Indra. Tentu saja ia merasa kecewa, namun hal itu bukanlah merupakan sebuah perasaan yang berhubungan dengan patah hati. Karena meskipun memiliki hati pada Indra, Irma juga bukan seorang remaja mentah yang bisa dengan mudah menjadi patah hati. Karena yang terpikirkan oleh dirinya saat itu, hanyalah terkait tentang bagaimana ia bisa membantu si pemuda.
"Jadi, sebenarnya kamu menghamili siapa?" kembali Irma bertanya setelah ia bisa kembali bicara.
"Mbak Irma akan tahu sendiri nanti." Berlagak misterius, si pemuda langsung saja menghindar untuk sebuah pengakuan.
"Apakah aku mengenalnya?" makin penasaranlah hati Irma.
"Ya, Mbak Irma sangat mengenalnya ... karena kita sama-sama saling terikat dalam sebuah relasi ..." Indra kembali memberikan sebuah petunjuk.