Mendengar kata-kata yang diucapkan dengan lembut serta penuh perasaan itu, Indra pun langsung saja tampak semakin bersedih. Hingga karena terlalu menghayati kesedihan yang sebenarnya juga sempat singgah akibat sepotong perasaan gamang terhadap pernikahan yang tidak jelas itu, si pemuda pun langsung saja menyandarkan punggung ke sandaran sofa sambil sedikit menyondongkan bahunya pada tubuh Irma.
"Ssshh … jangan bersedih Mas Indra … ada aku yang siap mendengar ceritamu. Katakan saja agar semua jadi ringan, dan semoga saja aku juga bisa sedikit meringankan kesusahanmu." Merasakan kerapuhan hati Indra yang biasanya selalu terlihat tegar, Irma pun kembali membujuk sambil dengan lebih berani mengelus rambut hitam tebal milik pemuda itu.