Seiring berjalannya waktu, gelombang demi gelombang kenikmatan pun terus dikirimkan dari sentuhan di beberapa bagian tubuh yang nampaknya akan semakin menjadi tak tertahankan lagi. hingga desah nafas memburu dan jerit tertahan, pun seakan mengiringi ritme jemari yang semakin merayu untuk mengantarkan jiwanya menuju sebuah pendakian yang membuat Vanessa jadi benar-benar meleleh.
Lalu tanpa dapat dikompromikan lagi, jiwanya pun telah saja menjadi pasrah tanpa syarat untuk mengikuti setiap tarian jemari Indra yang nampaknya telah menjadi semakin ahli. Hingga bagai gerak tangan sang konduktor, jemari lembut itu terus saja memberikan sebuah isyarat yang dengan patuhnya akan selalu diikuti secara selaras oleh geliat tubuh sang gadis dalam memburu kenikmatannya.
Sampai akhirnya …