Tapi, Indra tak juga mau menjawab.
"Ndraaaa … Indraaa … issshhhh …" dengan gemas, si gadis memanggil pemuda yang sedang meringkuk membelakangi dirinya.
Lalu ketika tak juga ada jawaban, sebuah bantal pun langsung saja melayang untuk menumbuk pada punggung Indra.
"E-ehh … ada apa, Nes? Eh, kucing lagi?" mendadak saja, Indra terjaga dan langsung bangkit untuk duduk menatap penuh tanya pada Vanessa sedang berbaring menghadap padanya.
Dan …
"Bodo! Diajak ngomong baik-baik malah tidur! Uh, aku benci kamu Ndra … kamu bandel, nakal, jahaaaaattt … aku benci kamu!" spontan saja, sebuah jeritan histeris pun memecah keheningan kamar yang seharusnya hendak menjadi saksi dari sebuah momen bersejarah malam itu.
"Eh, lha kok marah … maaf, aku ketiduran. Kirain kamu udah nggak mau ngomong lagi. Gimana, mau ngomong apa?" dengan panik, Indra terus saja bicara untuk mempertanyakan apa yang sudah terlewat olehnya.