Melihat dua orang gadis yang bersamanya hanya diam saja, si pemuda pun jadi merasa tak enak hati walaupun dirinya sangat yakin bahwa yang sudah ia ucapkan tadi adalah satu hal yang benar-benar menjadi keyakinannya.
Sebab, baginya sungguhlah tidak akan masuk diakal jika ada sesama manusia yang bisa mengetahui nasi manusia lainnya. Meskipun dalam sebuah keyakinan yang lain, apa yang mereka perbincangkan tadi adalah suatu hal lumrah yang seringkali diminati oleh banyak orang dalam upaya mereka untuk merubah nasib yang dirasa masih kurang beruntung.
Tak mau mereka jadi terjebak dalam pembicaraan bertele-tele yang hanya menyangkut masalah pribadi, Indra pun segera mengajak dua teman gadisnya untuk membicarakan hal yang masih berkaitan dengan urusan donasi dari orangtua Widya.
"Daripada kita membahas hal yang belum juga pasti akan terjadi, bagaimana kalau kita berbicara tehnis terkait bantuan tersebut?" si pemuda pun segera mengalihkan fokus perhatian mereka.