Tapi tentu saja Indra sudah tidak memerlukan bantuan apapun atau dari siapapun juga, karena ia telah saja paham masalahnya begitu sudah mendengar nama sang tamu yang dengan penuh percaya dirinya telah memperkenalkan jati diri secara lengkap. Selain itu, perkenalan tersebut memang terdengar sangat angkuh layaknya sebuah tantangan terbuka pada dirinya yang sudah cukup lama menghilang bagaikan sesosok pendekar ninja.
"Ah, gadis itu …" langsung saja Indra berkata dengan cukup keras.
Saat itulah sekretarisnya menjadi sedikit kaget dengan perubahan nada suara sang atasan, karena ia sama sekali tidak tahu jika kata terucap yang nyaris seperti jeritan terkejut itu hanyalah semata sebuah pengalihan agar Indra tak sampai menyebut nama Vanessa.
