Disaat Suku Bintang sedang kalut dan merasakan huru-hara Ratu mereka menghilang. Di sisi lain, ada Ellina yang merasa senang bisa kembali ke rumahnya yang nyaman.
Kelen mengekor di belakang, dan begitu heboh ketika melihat banyak peralatan dan furniture modern. Dia bahkan sempat-sempatnya melompat di sofa empuk Ellina.
Kalau bukan Vernon yang menegur, Sofa milik Ellina kemungkinan besar akan rusak saat itu juga. Walaupun Yorsa sudah menegur Vernon agar bersikap baik pada Kelen.
"Jadi ceritakan pada kami, apa yang terjadi padamu selama disana? Kamu baik-baik saja kan, Oh Tuhan! Aku tidak bisa membayangkan kamu berada di sana lebih lama lagi. Kalau tidak kamu bisa gila."
"Benar, aku setuju Nona. Melihat wanita itu saja aku pikir aku akan gila kalau lama-lama bersama dengannya," timpal Vernon.
"Hei, apa yang kamu bicarakan?" Tegur Kelen seakan mendengar sindiran yang dilayangkan Vernon untuknya.
"Tidak, aku tidak mengatakan apapun."
Ellina menggeleng seraya tersenyum lega. Ingin bercerita tentang apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini sepertinya belum siap.
"Aku tidak bisa mengatakannya sekarang, oh iya. Bagaimana kabar pekerjaan dan penggemarku?"
"Tentu banyak yang bertanya-tanya kenapa dua hari lalu tidak ada update terbaru darimu di SNS, beruntung aku punya beberapa foto untuk endorse, sehingga tidak ada yang bisa mencium aromamu yang menghilang."
Ellina terkekeh pelan kemudian membaringkan tubuhnya di sofa empuk dekat televisi. Ini pertama kalinya dia merasa nyaman ketika berbaring, setidaknya punggung aman dari rasa sakit.
Yorsa yang mengamati Ellina begitu pendiam ketika tiba di rumahnya, merasa sedih sendiri. Masih begitu penasaran dengan apa yang terjadi pada Ellina di sana.
"Ratu aku lapar, apa disini ada makanan?"
Mereka yang semula hening menoleh ke arah Kelen yang berbicara. Ellina menganggukkan kepalanya, dia juga merindukan makanan fast food seperti Burger, hotdog dan Pizza.
"Pesan makanan fast food dari KCF."
"Ellina kamu yakin, bukankah kamu menghindari makanan itu karena diet."
"Aku ingin makan, cepat pesan!"
Mau tidak mau Vernon mengangguk, menuruti keinginan dari bossnya. Kalau tidak dia bisa dipecat, mana Ellina adalah bos terbaik yang pernah dia temui.
"Aku akan pergi membelinya nona."
Menanti Vernon kembali, saat itulah Ellina mulai bercerita. Kelen yang tampak heboh melihat banyak barang-barang baru, sampai ikut duduk dan mendengarkan apa yang Ellina ceritakan.
"Pulang dari acara makan malam yang berakhir buruk, aku lewat ke jalan itu. Penuh dengan kabut dan aku tidak bisa melihat dengan jelas apa yang ada di depan sana."
"Hingga akhirnya terjadi kecelakaan dan bangunnya aku sudah berada di suku Bintang. Mereka memujaku mengatakan bahwa aku dewi."
Kelen tampak mendengarkan dengan cermat. Kemudian Ellina menjelaskan tentang pernikahan yang terjadi antata dia dengan ketua suku Bintang, yang tentunya Kakak kandung dari Kelen.
Entah Kelen paham dengan apa yang Ellina katakan atau tidak. Tapi daritadi kernyitan di dahinya tampak begitu serius.
"Hah? Oh Tuhan, sekarang kamu sudah menikah?"
"Secara hukum tidak, itu hanya secara harfiah kami menikah. Kamu tidak usah panik, kalau tidak terikat hukum maka tidak dianggap yang sah," bantah Ellina sebisa mungkin.
"Bagaimana bisa begitu? Kalian berdua bahkan sudah melakukan ritual melihat bulan," timpal Kelen.
Ellina memberikan tatapan tajamnya ke arah Kelen. Sekarang Yorsa semakin bertanya-tanya apa yang sedang dimaksud oleh Ellina maupun Kelen.
"Diamlah."
"Mana bisa aku diam, Ratu sudah melakukannya dengan Raja jadi pernikahan kalian sah."
Yorsa syok bukan main saat mengerti maksud dari Kelen. Bagaimana bisa Ellina seceroboh itu?
"Ellina, kamu benar-benar!" Yorsa sampai berkacak pinggang.
"Aku tidak tau! Aku juga terbawa suasana. Kalau aku menolak, aku akan mati."
"Setidaknya anda bisa mengajakku kabur waktu itu," sahut Kelen.
"Diam! Kamu bahkan membenciku saat itu kan?"
Kelen mengendikan bahunya acuh kemudian melengos begitu saja, masih memuja peralatan yang baru dia temui.
"Ellina, kita harus bicara!"
***
"Kami tidak menemukan jejaknya."
Eyden menatap nyalang ke arah mereka yang gagal mendapatkan petunjuk. Emosi tengah meluap di dalam dirinya.
Eyden mencari ke seluruh tempat namun tidak kunjung menemukan dimana keberadaan Ellina, begitu juga Kelen yang mungkin saja diculik suku bulan.
"Apa ini perbuatan dari Suku Bulan?"
"Tidak mungkin, bahkan kalau itu mungkin, pasti dia sudah mengirimkan surat kepada kita karena menawan adik dan Ratu."
Salah satu sepuh membantahnya dengan lantang. Karena tidak ingin terjadi perpecahan yang akan memancing peperangan dengan Suku Bulan.
"Apa mungkin Kelen yang mengajak Ratu kabur?"
"Sejak awal dia tidak menyukai kehadiran Ratu," ujar Eyve dengan ragu setelah lama diam daritadi.
"Kelen tidak mungkin Melaka hal itu, dia bahkan mengatakan menyukai Ratu."
Eyden mengawasi dengan mata elang diskusi untuk menemukan kebenaran dari menghilangnya Ellina dan juga Kelen.
"Aku bersumpah akan menemukan Kelen dan Ratu kalian! Aku akan membawanya kembali dalam keadaan apapun!" Ujar Eyden yang kini murka.
Mereka semua tidak ada yang berani untuk sekedar mendongak, karena tau Eyden sedang dalam mood yang tidak baik.
"Kembalilah, kita bisa membahas ini besok."
Eyden mengepalkan tangannya dengan kuat. Merasa dihianati jika memang benar Ellina kabur membawa Kelen.
Jadi selama ini Ellina tidak benar-benar tulus menyayanginya. Lihat apa yang akan Eyden lakukan jika sampai menemukan keberadaan Ellina.
Berbeda dengan Eyden, Ellina kembali lagi dalam kegiatannya menjadi artis. Namun kali ini dia ditemani oleh Yorsa dan Vernon datang ke perusahaan.
Kontrak Ellina akan segera berakhir dengan pihak manajemen. Dia ingin segera mengakhirinya, karena mendengar dari Yorsa langsung apa yang terjadi selama Ellina tidak ada di sini.
"Ellina!"
Pria paruh baya itu menyambut kedatangan Ellina dengan bahagia. Bagaimana tidak bahagia, ternyata Ellina kembali meski dia sempat mengetahui kalau Ellina menghilang.
"Bagaimana kabar anda Tuan Gerry?"
"Tidak baik-baik saja tanpamu, banyak perusahaan yang ingin menjadikanmu brand ambassador mereka."
Ellina menarik kedua sudut bibirnya tipis, "ah, ternyata banyak yang terjadi saat aku menghilang. Lalu apa anda berusaha mencariku?"
"Tentu saja!"
"Tidak mungkin aku membiarkan aset perusahaan yang sangat penting sepertimu menghilang."
Yorsa dan Vernon sudah saling berbisik. Benar-benar pria yang tidak tau malu, kemarin saja menyuruh Yorsa dan Vernon untuk terus mencarinya tanpa melibatkan media.
"Kontrakku tinggal sekitar enam bulan lagi, saat itu tiba mungkin aku akan mempertimbangkan lagi untuk memperpanjangnya atau tidak."
Mendengar nada ancaman yang keluar dari bibir Ellina, mata Gerry membelalak terkejut. Mengingat dia baru saja menyetujui tender Ellina untuk satu tahun ke depan.
"Ellina, tunggu kita bisa membicarakan masalah ini baik-baik bukan?"
"Iya, nanti kita bicarakan masalah ini baik-baik. Ketika Cecil berhasil menggantikan posisiku sebagai aset berharga bagi perusahaan anda."
"Tunggu, Apa?!"