Dhea menatap ke arah Adit yang tengah memangku laptop. Dia segera masuk ke dalam kamar dan seketika Adit menoleh dengan wajah penuh tanya. Dhea yang melihat itu mencebikkan bibir, dia padahal ingin mengejar kekasihnya tersebut.
"Apa? Ingin mengejutkanku?" tebak Adit dan Dhea langsung mengangguk.
"Iya, tapi gagal. Lagi pula kenapa Kaka menoleh tadi?" kesalnya.
Mendengar itu Adit langsung tertawa kecil. Dia meraih tangan Kekasihku dan menariknya agar duduk di sampingnya, dia sangat gemas dengan Dhea yang tengah merajuk. Kekasihnya kini terlihat seperti anak kecil yang kehilangan permennya.
"Mau bagaimana lagi? Lagi pula untuk apa mengejutkanku? Jelas aku akan tahu," ujar Dhea.
Pintu masuk terletak di samping, tapi jika dilihat dari ranjang maka akan lebih maju sedikit walau tanpa menoleh jelas Adit akan tahu ada orang masuk, hanya saja mungkin dia tidak tahu siapa orang yang masuk.