Dhea melambai ke arah Adit, lalu segera berlari masuk ke dalam ruangan saat mobil Adit sudah menghilang dari pandangan. Dia berbelok di tikungan, lalu masuk ke ruang ganti dan tersenyum canggung ke arah dokter yang lain.
"Jangan terburu-buru," ujar dokter senior yang akan menangani operasi hari ini. Sejak memasuki masa residen, pekerjaan Dhea jauh lebih banyak.
Dhea mengecek ponselnya, tapi fokusnya terkalihkan pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang ganti. Dia menatap orang tersebut dengan tatapan kagum.
"Dokter Dhea, apa sudah siap?" tanya dokter tersebut.
"Siap, dokter Arthur," jawabnya. Dhea menahan nafas sesaat, dokter itu sangat tampan dan memesona.
Dhea ingat jika dia memiliki Adit, tapi untuk kali ini dia ingin mengagumi ciptaan tuhan yang lainnya. Sejak beberapa tahun cerai dengan sang istri, Dokter Arthur menjadi sosok yang tegas dan berwibawa.