Dhea ingin sekali mencakar wajah Felix sekarang juga, tapi Hani dan Sandi menghentikannya. Dia tetap memberontak dalam kekangan Hani, Dhea terlanjur kesal dengan Felix saat ini.
"Bajingan! Dengar ini, aku tidak akan membiar Hani dan kamu bisa bersama!" seru Dhea.
Hani yang mendengar itu sedikit lega, setidaknya ada orang benar-benar peduli dengannya. Dia tidak sendirian menjalani kehidupan yang kejam, yang hanya mengarah untuk manusia sempurna.
"Sudahlah, Dhea. Bicara dengan makhluk seperti dia akan sia-sia," ujar Sandi.
"Benar, karena hanya hewan yang terus melarang peraturan dan Felix adalah hewan," jawab Dhea seraya menekan kata hewan nama Felix.
Felix sudah siap-siap untuk memukul Dhea, tapi Hani lebih dulu menarik dia menjauh. Hani membawanya keluar kafe, akan lebih baik menurut Hani jika dia sendiri yang bicara pada Felix.
"Hani, kenapa kamu bisa bersama Dhea? Lihat gadis itu sangat liar. Kamu tidak apa-apa, kan?" cercanya, lalu Feliz memegang kedua sisi pundak Hani.