Hani dan Dhea kini tengah di ruang keluarga dengan berbagai camilan yang sudah mereka beli. Saat Hani ingin meraih salah satu makanan ringan dia terdiam sejenak.
"Ada apa, Hani?" tanya Dhea seraya menoleh ke arah Hani.
Temannya itu tersenyum, lalu menggeleng.
"Aku ingin ke balkon sebentar. Kamu hubungi Tina lebih dahulu," kata Hani. Dia langsung bangkit dan pergi dari sana.
Udara malam seketika menerpa wajah cantik Hani. Dia memejamkan mata sejenak, merasakan dingin yang mencekam di setiap ujung sisi tubuhnya. Bintang di atas langit berkelip indah seolah memberi rasa senang bagi semua umat manusia.
"Kenapa aku merasa ada yang kurang?" gumamnya.
Hani meremas ujung pembatas dari besi dan membuka mata perlahan. Tanpa diminta perlahan-lahan air matanya turun. Entah apa yang membuat gadis itu sedih.
"Aku pikir ini hal yang mudah, tapi sepertinya rumit. Kaka tidak bilang apa pun padaku."