Dhea melangkah menyusuri koridor apartemen dengan perasaan lelah. Hari ini dia disibukkan oleh tumpukan tugas yang berujung deadline. Dhea menarik oksigen dalam-dalam, kemudian meniupnya keras. Ia lakukan kegiatan pernapasan itu sampai detak jantungnya benar-benar normal dan ia merasa tenang.
Dhea merunduk untuk mengambil kunci unit di tasnya. Tatkala ia membuka mata, Dhea dikejutkan oleh seorang wanita yang bersandar di tembok depan unitnya tersebut. Dhea setengah berlari dan menghampiri Tari, sang kakak.
"Kak!" panggilnya.
Tari menoleh, lalu melambaikan tangan disertai senyum mengembang. Sengaja ia menanti kehadiran adiknya tanpa menghubungi terlebih dahulu. Awalnya, Tari mengira kalau Dhea berada di apartemen. Setelah mengetahui pintu ruangan itu terkunci, akhirnya Tari pun memutuskan untuk menunggu saja dan tetap tidak memberitahu Dhea tentang kedatangannya.
"Akhirnya kau pulang juga," kata Tari penuh lega.
"Kenapa tidak memintaku untuk segera pulang? Sudah lama di sini?"
