"Coba kalian cake ini," ujar Arga seraya menyodorkan beberapa potong cake ke arah Dhea dan Hani, sedangkan Tina sedang pergi dipanggil guru.
Dhea mengambilnya disusul oleh Tina.
"Enak," jawab Hani yang diangguki oleh Dhea.
"Apa kamu berniat membuka toko kue di luar negeri?" tanya Dhea.
"Untuk apa dia membuka toko kue, membeli saja mampu," sahut Hani yang didukung oleh Arga lewat mimik wajah.
"Tina akan ulang tahu ke-20 jadi aku berniat membuatkan kue dan yang kalian makan itu tastimoninya," jelas Arga.
Kedua gadis di depannya seketika memasang wajah iri.
"Kapan aku bisa mendapatkan hal seperti itu, semoga diulang tahunku ke 20 ada laki-laki tampan datany dan memberiku satu perusahaan berlian sebagai kado," cetus Dhea yang mana membuat Hani memutar bola mata malas.
"Simpan kegilaan itu untukku, Dhea. Aku malah ingin laki-laki keren seperti tokoh di masa jaman Majapahit," balas Hani.
Arga mendengar penuturan kedua gadis di depannya hanya menggelengkan kepala.