Adit kini sibuk membujuk Dhea yang masih saja marah karena masalah tadi siang. Entah bagaimana cara dia menjelaskannya.
"Dhea, kamu sendiri sudah tahu jika aku tadi menolaknya, bukan?" ujarnya, tapi lihatlah gadis tersebut. Menoleh saja tidak.
"Dhea, kamu mau sampai kapan marah?" tanyanya.
"Terserah dirimu, aku akan tidur," kata Adit yang mana membuat Dhea menatap tidak percaya.
Laki-laki tersebut bangkit dan beranjak ke kamar. Semula mereka di ruang tamu karena setelah mencium Adit, Dhea ingin pergi dan Adit menahannya.
Namun, lihatlah sekarang Adit pergi mengabaikan dia. Dhea segera menyusul dan membuka pintu paksa, gadis tersebut terdiam melihat idolanya tengah bernyanyi menggunakan gitar.
Senyuman Dhea terangkat melihatnya, gadis tersebut tidak bisa mengendalikan dirinya saat melihat Adit bernyanyi. Sungguh suara tersebut masih menjadi candunya hingga kini.
"Masih marah?" tanya Adit setelah selesai bernyanyi.
"Pintar sekali," jawab Dhea.
