Dhea kini menunggu Nalen di dekat lapangan basket. Pemuda tampan tersebut sedang bermain basket, katanya sebentar tapi sudah satu jam gadis itu duduk di tribune.
"Nalen!" serunya.
Nalen yang sedang mendribel bola seketika terhenti, tapi pandangan bukan mengarah ke Dhea melainkan ke Dian.
Pemuda tersebut berlari dan menolong adik kelasnya yang jatuh terpeleset saat membawa beberapa buku paket. Dhea yang melihat itu segera menyusul.
"Ada yang sakit, Dian?" tanya Nalen.
"Cuma sakit di kaki, tapi tidak apa-apa," jawabnya.
Dian berusaha bangkit dengan wajah memerah serta keringat yang mengucur dari dahinya.
"Nalen, kakinya terkilir. Kamu bawa ke UKS dulu," cetus Dhea.
"Ini hanya sakit biasa, Kak," sahut Dian, tapi Nalen tidak mendengarkan dan langsung menggendong ala bridal style.
Dian refleks terkejut dan mengalungkan lengan di leher kakak kelasnya tersebut.