Hari ini Dhea akan pergi ke pesta bersama Nalen. Gadis tersebut sudah siap dengan gaun hitam yang tampak memesona tidak lupa dia memoles tipis wajahnya.
Para hantu di sana menatap kagum ke arah gadis tersebut.
"Sering-sering seperti ini, Kak. Sumpah kakak cantik sekali," puji Adel yang hanya dibalas anggukkan oleh Dhea.
Gaun hitam tersebut merupakan pilihan Nalen. Pemuda tersebut mengirimkannya lewat kurir dan meminta agar Dhea memakainya.
Soal perjodohan tersebut Dhea sudah menerimanya karena itu wasiat dari Daffa, mana mungkin dia menolak. Mengingat tentang Daffa dia jadi teringat Tari yang belum memberi kabar.
"Apa Nalen masih lama," gumamnya.
Dhea beranjak dari depan gaji dan mengambil tas, lalu keluar unit. Saat keluar tanpa sengaja netranya bertabrakan dengan manik kelam Adit.
Gadis tersebut dengan cepat menghindar, sedangkan di belakang Adit hanya bisa menatap pundak di depannya semakin menjauh.