Dhea menatap pantulan di dalam cermin. Gadis tersebut menarik nafas pasrah, hari ini dia akan berusaha mandi tanpa Adit walau terlihat itu sangat susah karena dia sudah terbiasa.
Gadis tersebut keluar kamar dan melihat Adit yang sedang bermain dengan hantu anak-anak dia hanya menatap dengan tatapan sendu. Entah sampai kapan dia bisa melihat tersebut.
"Kamu berangkat? Perlu aku antar?" tanya Adit.
"Jika ingin disangka mobilmu berhantu tidak masalah," jawabnya.
"Mulutmu itu bisa saja. Aku sudah buat bekel jangan lupa dimakan," balas Adit seraya menyerahkan wada bekel berwarna biru tersebut.
"Aku berangkat dulu, ingat jangan buka pintu," ujar Dhea yang mana diangguki oleh Adit.
Dhea segera berangkat, gadis tersebut memilih berjalan kaki ke sekolah. Dia menatap sekitar dan semua seolah menertawakan takdirnya. Gadis tersebut hanya mampu memiliki sampai batas waktu yang tidak di tentukan.