Harraz kira bahwa Jovan sudah memastikan sambungan telepon, tapi saat dia membuka mata terlihat kekasihnya tersebut masih tidur.
Dia memandang Jovan dari balik layar dan tersenyum melihatnya. Laki-laki manis tersebut tertidur seperti bayi dan mulut terbuka sedikit.
Beberapa kali Jovan bahwa menjilat bibirnya karena itu sudah kebiasaan, sedangkan Harraz melihat itu malah jadi ingin merasakan bibir kekasihnya lagi.
"Ck, adikku baperan. Ke kamar mandi dulu sekalian mandi," ujarnya lalu bangkit tanpa mematikan sambungan telepon tersebut.
Di sisi lain Jovan membuka mata dan menatap ke arah layar, tapi dia belum sadar jika itu sambungan video telepon. Laki-laki tersebut menatapnya terus menerus hingga matanya menangkap foto Harraz di sana.
Jovan memandangnya hingga matanya membelalak melihat Harraz yang hanya menggunakan handuk sebatas pusar, menutupi are privasinya.
[Harraz bodoh!]