Dhea kini tengah belajar di samping Adit yang sibuk bermain game, jika kemarin dia yang sibuk maka hari ini berubah. Gadis itu mendelik tidak suka saat mendengar suara dari permainan tersebut, tapi Adit tetap saja memainkan hingga selesai.
"Kak, bisa ajari aku soal ini?" pinta Dhea.
Adit melirik, lalu menggeleng. Lihatlah laki-laki itu bahkan tidak membuka mulut, mentang-mentang suaranya mahal.
"Kak, kenapa laut itu luas?" tanya Dhea.
"Tanyakan sesuatu yang bisa aku jawab," jawab Adit dengan pandangan lurus ke layar ponsel.
Dhea naik ke sofa dan menyandarkan kepala, dia menatap ke arah layar Adit. Lihatlah hero idolanya bahwa seolah mati berbeda saat dia main belum maju sudah di incar musuh.
"Aku bingung kenapa semua mengeluhkan matematika, padahal itu pelajaran yang sangat mudah," cetus Dhea yang mana membuat Adit mendelik tajam.
"Jika mudah kenapa kamu bertanya? Kan bisa langsung mengerjakan?" heran Adit.
"Hanya ingin," jawabnya seolah tidak memiliki beban.