Sean memicingkan matanya memerhatikan dengan baik apakah yang ia lihat adalah saudara kembarnya. Ia mendelik kala saat menyadari bahwa itu memang Chrostoper.
"Stop! Stop!" serunya pada si sopir. Si sopir yang menyetirkan mobil untuknya pun menghentikan laju mobil.
Sean pun cepat-cepat keluar dari mobil dan berlari mengejar Christoper. "Christoper!" teriaknya.
Sayang sekali ia berhenti terlalu jauh tadi sehingga Christoper sudah keburu menuruni tangga menuju stasiun bawah tanah.
Sean terus berlari menyusuri jejak Christoper dan masuk ke stasiun bawah tanah. Matanya berpendar dan kepalanya celingak-celinguk mencari-cari keberadaan Christoper.
Cukup lama ia mencari hingga nyaris saja Sean putus asa, Tetapi kemudian matanya menekukan Christoper berada tepat satu garis lurus dengannya. Tetapi ada banyak orang di antara mereka sehingga pasti menghalangi jalan Sean menuju Christoper.
