Esok hari Isabela sampai di penjara tempat Christoper mendekam seorang diri di dalam selnya. Dengan di dorong oleh Sean Isabela pun mendekat pada sel yang tertutup itu dengan mata sendu. Christoper tampak sedang meringkuk di dalam sana.
"Nak," panggilnya.
Christoper menoleh pada Isabela dan wajahnya yang kusut berubah sendu dengan mata berkaca-kaca. "Ibu?" gumamnya.
Mereka saling menggenggam pada besi yang sama. Menyedihkan sekali, bisa saling memandang tapi tak bisa memeluk.
"Aku rindu sekali pada ibu, aku senang ibu ada di sini," kata Christoper.
"Ibu sudah datang, nak, ibu ada di sini, untukmu," jawab Isabela.
"Ibu, aku takut, aku ingin pulang dan tidur di pangkuan ibu," rintih Christoper. Ia tampak seperti anak kecil yang sedang mengadu pada ibunya. Sean yang saudara kembarnya pun merasakan apa yang dirasakan Christoper. Sangat menyiksa berada di dalam sana dengan harapan yang nyaris tiada.