Sean datang ke rumah sakit mencoba untuk menengok pria yang nyaris menjadi ayah mertuanya itu. Di koridor ada Louis yang duduk termenung seorang diri. Sean pun duduk di sampingnya. "Tidak ke kantor?" tanyanya.
Luois mendongakkan kepala ke arah Sean dan menjawab, "sejak pagi kondisi ayah memburuk makanya aku ke sini."
"Istrimu di mana?" tanya Sean lagi.
"Ada, dia sedang ke kantin untuk makan siang, kasihan kalau dia sendiri yang menjaga ayah," ujar Luois.
"Kalau Kak Ferdinan dan istrinya bagaimana?" tanya Sean lagi.
Luois menghela napas, "dia orang sibuk, di antara anak-anak ayah dia yang paling sukses, dia. bahkan sudah bisa menghidupi banyak anak yatim," tuturnya dengan nada menyindir.
Sean terkekeh, "aku akan jenguk ayah dulu," pungkasnya.
Luois mengangukkan kepala dan membiarkan Sean masuk ke dalam ruangan. Ia pun terkenang pada masa-masa sebelum semua masalah pelik ini terjadi.