Billy tertunduk penuh rasa kecewa. Walau entah kenapa ia merasa peduli pada Christoper tetapi ia tak bisa memaksa pria itu. Raut keputusasaan sudah tergambar diwajahnya. Seakan semua ini adalah takdir.
Pada akhirnya Billy pun pergi meninggalkan Christoper yang kembali meringkuk seorang diri di dalam selnya. Ia tak tahu lagi harus bagaimana sekarang. Ia sudah menganggap Christoper sebagai panutannya.
Ya, tampaknya memang Christoper tak bisa dijadikan panutan. Dia penjahat, bisa tanpa perasaan melenyapkan nyawa seseorang bahkan merebut pengantin saudaranya sendiri. Apa yang baik darinya.
Ya, apa yang baik darinya?
Billy merasa Christoper adalah seorang kakak yang selalu bertanggung jawab pada adik-adiknya. Di tempat penuh maksiat yang mereka sebut dengan markas, Billy memukan keluarga baru, rumah yang baru.