Makanan akhirnya habis meski Amanda harus menghabiskannya dengan hati yang menangis. Christoper tampak melembut. Jemarinya menyeka air yang keluar dari sudut mata Amanda.
"Jangan menangis, percayalah aku tidak berniat melukaimu," kata Christoper.
Amanda bergeming tak peduli dengan apa yang Christoper katakan.
"Bisakah kau buka hatimu untukku, Amanda?" tanya Christoper.
"Membuka hati untukmu?" Amanda tampak marah dengan pertanyaan itu.
"Selama kita bersama, meski kau tidak tahu siapa aku tetapi aku yakin kau merasakan bahwa kami orang yang berbeda, apa kau tidak bisa merasakan betapa aku mencintaimu?"
Amanda memicingkan mata, "aku bahkan merasa jijik mendengar kata cinta darimu," oloknya.
Christoper hanya bisa menghela napas dalam-dalam berusaha menggali lubang di dadanya untuk bersabar.
Amanda menatap Christoper dan bertanya, "kau belum menjawab pertanyaanku, siapa kau, kenapa kau serupa dengan Sean?"
"Kami saudara kembar," jawab Christoper.
