Sebastian kehilangan jejak waktu, jejak hari dan jejak memory. Pria itu menyembunyikan diri di dalam kamar dengan seluruh kesedihan dan alcohol yang menemaninya. Sebastian tak pernah pergi ke kantor dan tak pernah menemui Nora.
Sekeras apapun Nora menangis dan menginginkan kehadiran Daddy dan Mommy, tak sekalipun Sebastian menemui keberadaan anaknya itu. Tak ada yang bisa membuat Sebastian bangkit dari kegelapan kamarnya kecuali satu panggilan dari Ibu Kota Jakarta.
Wilson menerobos masuk ke dalam kamar pribadi Tuan Besar Lim dan menyerahkan ponsel itu kepada Boss nya. Sebastian bangkit saat mendengar suara sang Ibunda.
"Pulang ke rumah."
Perintah mutlak dan tak terbantahkan. Sebastian menyugar rambut ke belakang. Pria itu menggeram frustasi karena tak siap jika harus menghadapi wanita itu. Ia tak sanggup menjelaskan segalanya di hadapan sang ibunda, tak pernah siap menerima kemarahan wanita yang memiliki harapan besar kepadanya.
