"Apa aku cocok pakai baju ini?"
"Bagaimana?"
Sean menoleh ke arah pintu kamar. Dia menatap Reva dari ujung kepala hingga kaki. Dres tanpa lengan di atas lutut, lalu dipadu dengan cardigan putih tipis menerawang, sangat cocok di tubuh mulus Reva.
"Kenapa diam? Engga cocok ya? Terlalu kekanakan?"
"Kamu memang bocah."
Lagi-lagi menghina! Apa belum cukup pembuktian yang tadi? Reva bersedekap dada menatap Sean, jangan sampai moodnya kembali hancur seperti saat Jihan menelepon.
"Jangakan pakai baju, kamu tidak pakai pun tetap cantik buat saya. Bahkan bertelanjang jauh lebih menawan." Sean menutup dokumen yang sejal tadi menjadi titik fokusnya, lalu dia berjalan menghampiri Reva.
"Tau gombal ga?" Reva menaikan sebelah alisnya menatap Sean yang kini berdiri di depan wajahnya. Pandangan keduanya beradu, tentu saja Reva sangat sebal dengan pandangan meremehkan yang Sean lontarkan.