"Wah, bagus ya?"
"Apa aku ga ganggu kamu?"
Setelah kejadian di hotel, sesuai dengan planning awala, Sean memang harus pergi bergemu clientnya. Awalnya Reva tidak mau ikut, tetapi Sean tidak bisa meninggalkannya.
"Sean?"
"Engga, sayang, engga. Kamu ga ganggu, kamu bisa duduk ditempat lain."
Reva mengangguk-anggukan kepalanya. Dia melepaskan tangannya dari lengan Sean, lalu berjalan lebih dahulu. Hari memang sudah malam, maka dari itu pemandangannya sangat indah.
"Cantik ya? Aku terakhir ke Bali itu pas kuliah semester satu. Itu juga diajak Ayah, katanya liburan sebentar. Ayah juga pernah bilang, kalau nanti mau ajak liburan lagi, tapi..."
Tangan kekar Sean terulur mengusap pucuk kepala Reva dengan lembut. Kalau sudah membahas orang tua, Reva memang langsung berubah mellow.
"Yang terpenting kamu udah di sini lagi. Walaupun bukan sama Ayah kamu, tapi kamu sama saya."
"Sama-sama pria kesayangan." Reva menoleh, menatap Sean dengan tatapan lembut.