"Sakit, ini sakit banget aku ga kuat!"
"Aku ga kuat, Sean, aku ga bisa nahan." Suara isak tangis yang terdengar membuat tidur Sean terusik. Semalaman dia tidak tidur, dan matanya baru saja terpejam selama sepuluh menit.
Walaupun tubuhnya rontok, Sean tetap siaga bangun dengan wajah linglung. Bukan hanya Sean yang linglung dihajar panik, Ayu yang tidak sengaja mendengar teriakan anaknya langsung masuk tanpa permisi. AC di kamar ini sangat full, tapi keringat terus membasahi kening Reva. Tidak ada lagi ketenangan apa lagi keceriaan, wajah Reva sudah pucat pasi merasakan sakitnya kontraksi.
"Bu, apa harus kita ke rumah sakit sekarang?"
Ayu menggelengkan kepalanya. "Belum, belum perlu. Malam ini tetap di rumah, tapi kamu tetap siap siaga. Kita tangani di rumah dulu, kita lihat jarak kontraksi dan jangka waktunya. Kalau memang sangat intens, besok jam sembilan kita ke rumah sakit."