"Udah saya bilang, preparenya nanti sore bareng saya."
"Ini namanya bukan prepare, tapi kena badai. Entah badai dari mana."
Ocehan demi ocehan yang Sean lontarkan tidak membuat Reva bergeming. Setelah para sepupunya pulang, tidak lama kemudian Sean juga pulang ke apartemen. Melihat kamar berantakan, sukses membuat kadar kefrustasiannya mencuat.
"Itu juga kenapa dapur berantakan? Kamu habis apa sih? Mau makan? Makanan banyak, kenapa harus bikin?"
Masih dalam kebisuan Reva menatap datar pria di depannya. Alih-alih membalas, Reva kembali teringat dengan chat yang entah dari siapa. Bukan chat iseng atau segala macamnya, tetapi chat itu berisi dua foto yang membuat hidung Reva kembang kempis menatapnya.
Foto Jihan tengah memeluk Sean.