"Kamu mau ke mana?"
Suara serak disusul tarikan membuat tubuh Reva kembali terjadi di atas kasur. Bukan jin pelakunya, tetapi Sean. Padahal tadi Reva amati kalau pria di sampingnya masih terlelap damai, tapi saat dia bergerak sedikit langsung bangun. Apa dia pura-pura tidur?
"Udah pagi, aku harus rapih-rapih mau kerja. Nanti aku telat, kalau telat aku dipecat. Cari kerja tuh susah, apa lagi hamil begini. Beberapa perusahaan menolak, cuma butik itu yang nerima aku."
Hening, tidak ada sahutan apapun dari pria itu. Reva berdecak, dengan gemas dia memukul lalu menggigit pundak Sean sampai pria itu mengaduh kesakitan. Biarkan saja, lagipula kenapa dia sangat rusuh di tempat orang? Sudah numpang, mengatur, memang lancang! Walaupun mulutnya mengaduh, Sean tak kunjung melepaskan pelukannya pada tubuh Reva.
