Tidur nyaman yang terusik membuat kepala Reva sangat pening. Ini jam berapa sih? Apa tidak bisa meneleponnya nanti siang? Kenapa harus sepagi ini? Ya walaupun Reva belum membuka mata, tetapi dia sangat yakin kalau ini masih pagi.
Beberapa detik berlalu, ponselnya sudah kembali tenang membuat Reva bernapas lega. Matanya masih mengantuk, padahal kemarin dia tidur dari sore karena Sean tidak jadi melanjutkan.
Tunggu, tunggu.
Kelopak mata Reva seketika terbuka, dia menatap pria yang kini masih memejamkan matanya. Reva meringis, dia benar-benar tidak enak dengan kejadian kemarin. Sean sudah memuaskan, tetapi dengan kurang ajarnya Reva membuat ulah sampai membuat Sean tidak mood.
Tangan Reva terulur mengusap wajah Sean dengan lembut. "Maafin aku ya? Aku ga ada niat mainin kamu, aku bukannya sengaja. Aku juga ga tau kenapa, aku bingung."