"Kamu mau cobain? Kenapa harua cokelat terus? Kamu harus cobain rasa lain."
"Boleh, tapi ada syaratnya."
Kening Reva mengerut. Kenapa semua yang berurusan dengan Sean harus ada syaratnya? Walaupun sebal, Reva tetap mengangguk mengiyakan kemauan Sean. Reva diam saat Sean mengambil ice cream miliknya. Tidak tahu apa yang akan pria itu lakukan, Reva hanya diam sambil menunggu.
Awalnya Reva biasa saja, tapi saat Sean melumuri bibirnya dengan ice cream, sontak saja Reva mendelik tajam. Belum sempat Reva mengeluarkan suara, Sean sudah lebih dulu melumat bibirnya. Lidanya terus menari, menjilat semua ice cream yang berada di bibirnya. Tubuh Reva mematung, dia benar-benar kaget dengan tindakan gila Sean.
"Sama manisnya."
"Nakal!" Reva memukul pelan pundak Sean. Untung saja taman sedang sepi, jadi tidak akan ada yang memergoki kegiatan keduanya.