Hujan rintik-rintik yang sejak pagi membasahi bumi membuat sebagian orang memilih menghabiskan waktu di dalam kamar. Bagaimana tidak, cuaca seperti itu sangat enak untuk tidur sepanjang hari. Niat hati Reva ingin bermalas-malasan, tapi hari ini dia dikagetkan oleh kedatangan Sean.
Iya, Sean.
Pria yang hampir seminggu pergi tanpa kabar, kini tiba-tiba ada di depan pintu rumahnya. Tanpa ada izin, pria itu nekat datang membuat Reva ingin mati seketika. Dalam keadaan panik, tetapi Reva cukup bersyukur karena rumahnya sedang sepi. Ibu dan Tantenya di rumah sakit, kedua sepupunya kuliah, jadilah Reva sendiri.
Masih dengan kekagetan yang ada, dengan kepolosan dan kerandoman gilanya Reva maju selangkah, menoel pipi pria di depannya. Pria itu masih diam, pandangan matanya terlihan sendu. Reva hanya takut ini halusinasi yang berlebihan.
"Maneh saha?"