"Kamu tau kenapa pelangi adanya setelah hujan?"
"Karna pelangi suka hujan?"
Kekehan terdengar, membuat wanita yang sedang memetik bunga menoleh. Apa jawabannya lucu? Atau salah? Kenapa sampai tertawa? Setelah memetik bunga, wanita itu kembali duduk sambil merebahkan kepalanya di dada bidang pria tampan itu.
"Karna keindahan hadir setelah badai hujan menerjang. Begitupun dengan hidup, setelah banyaknya masalah, pada akhirnya kita akan berakhir indah layaknya pelangi setelah hujan."
"Tapi ... kalau kita menyerah di tengah jalan gimana? Kalau kita tidak sampai pada titik pelangi, apa boleh?"
Pria itu mengangguk sambil terus mengusap lembut pucuk kepala gadis di dalam dekapannya. "Tentu boleh, itu hak semua orang. Tetapi kalau kamu menyerah, kamu tidak akan bisa lihat keindahain yang sudah Tuhan siapkan."
"Tapi Ayah, aku itu capek."
"Semua orang punya titik lelah, begitupun kamu. Kalau kamu lelah, obatnya hanya menepi dan istirahat sejenak."
