Suara bisik-bisik yang terdengar, rasa sakit yang menyerang kepala dan sebagian tubuh, belum lagi tenggorokan yang kering seperti tercekik membuat kedua mata sayu itu perlahan terbuka. Tidak tahu apa yang sedang terjadi, namun ini rasanya ... menyakitkan sekali.
Susah payah dia menelan salivanya agar membasahi tenggorokan yang sangat kering. Namun bukannya melegakan, hal itu semakin membuat tenggorokannya perih.
Sejenak dia terdiam, sambil berusaha memulihkan ingatannya. Seingatnya, dia itu sudah berada di supermarket, kenapa bisa ada di tempat lain? Sebenarnya apa yang terjadi?
Semakin berfikir keras, kepalanya kembali sakit seperti akan meledak tidak karuan. Semuanya sakit, tidak ada celah untuk tubuhnya merasa enakkan.
Reva menatap kesekitar dengan mata yang berkabut. Tempat ini sangat asing, bahkan Reva sangat yakin ini bukanlah kamarnya. Akan tetapi, ini kamar siapa? Kamar bernuansa putih yang elegan, namun sangat dingin menusuk relung hatinya.
"I-ibu?"