Tubuh yang terus menahan, tangan yang tidak bisa diam, Reva diamkan tanpa bergeming. Demi apapun tubuhnya sangat lelah karena mereka melakukan penyatuan beberapa kali. Rasanya Reva kualat karena tadi dia menyerukan beberapa posisi, dan benar saja Sean menagih.
Hembusan napas di tengkuk, belum lagi remasan yang Sean berikan membuat matanya memejam menikmati.
"Apa mau sekali lagi?"
Mata yang memejam, refleks terbuka. Enak saja minta sekali lagi di saat tubuhnya sudah sangat lelah! Sekali tepisan tangan Sean langsung terjatuh dari tubuhnya.
Reva berbalik, kini pandangan keduanya beradu. Tangan Sean terulur menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik kekasihnya. Rasa lelah dan keruwetan otaknya musnah setelah puas menjamah.
"Apa kamu lelah?"
Tanpa ragu Reva mengangguk, membuat Sean terkekeh gemas. "Aku capek, berapa kali kamu minta lagi?"
"Gapapa, hitung-hitung bayar hutang."