Segala penjuru sudah Reva sorot, bahkan sampai ke kakinya. Pandangan sengit dari sebrang sana seketika melunak kembali. Setidaknya anaknya aman tidak membawa pria ke dalam rumah. Wajah lunak Ayu tentu saja berbeda dengan Reva, sebisa mungkin dia menampilkan wajah santai.
'Kamu engga kerja, Re? Jam berapa ini?'
"A-anu ... aku kesiangan, Bu."
'Kebiasaan! Kamu habis ngapain sih sampai kesiangan segala? Habis ngeronda?'
Bentakan demi bentakan Sean dengar, namun dia sama sekali tidak perduli. Bagaimana dia mau perduli, kegiatannya di bawah lebih mengasikkan. Selimut yang tadi menjadi penghalang, kini Sean sibak kembali. Saat kedua kaki Reva ingin merapat, dengan cekatan Sean menahan.
Sean kembali memajukan wajahnya ke pusat inti Reva. Sangat hangat, bahkan sudah sangat siap untuk memanjakan Baby Boy yang sudah memberontak. Sapuan lidah Sean sangat membabu buta, pinggul Reva sampai terangkat karena sentuhan gila itu.
"B-bu, aku matiin ya? Aku mau mandi."
'Jawab Ibu dulu!'
