Selama diperjalanan, Reva tidak henti-hentinya mengekor di tubuh Ayu. Dia sama sekali tidak perduli dengan tatapan sang supir taksi, tetap saja Reva mengumpat di ketiak.
Usaha Reva telah gagal, bahkan sekalipun nangis, Ibunya tidak akan luluh.
"Kamu ngapain sih nganter Ibu ke bandara? Ibu bisa pergi sendiri, ini juga ngapain melukin terus? Ibu gerah, jangan nempel terus."
Tanpa memperdulikan ocehan Ibunya, Reva tetap memeluk tanpa ada niat melepaskan.
"Anaknya manja ya, Bu? Sekolah kelas berapa emang? Kalau udah SMA, kok masih takut ditinggal Ibunya."
Reva menerjap. Apa katanya? Sekolah kelas berapa? Apa iya tubuh Reva semungil itu? Kekagetan Reva sangat berbanding terbalik dengan Ayu, karena wanita paruh baya itu lugas sekali tertawa.
"Anak saya udah lulus SMA, Pak, bahkan udah selesai S1. Sekarang dia kerja, tapi kelakuannya emang kayak bocah, ga boleh ketinggalan orang tua," sahut Ayu dengan santai.