Sudah dikatakan sejak tadi, bahkan sebelum penyatuan kedua dan ketiga, akan tetapi Sean tetap saja acuh. Kali ini setelah percintaan panas itu selesai, perut Reva semakin sakit. Walaupun sudah mengeluh sakit, tetap Sean meminta Reva untuk membuatkannya makan.
"Sabar kamu ya?"
"Kuat, kita kuat kok." Tangan Reva terus mengusap lembut perutnya. Masakan Reva kali ini memang tidak banyak, dia hanya menggoreng ayam lalu membuat sayur sup.
Simple, namun tetap saja berat bagi Reva. Demi meringankan rasa sakit, dia sampai merunduk sambil mengaduk sayur buatannya. Sedikit lagi selesai, tinggal dihidangkan.
Ting!
Ting!
Reva mundur, dia bersandar pada dinding sebelum membuka ponselnya. Kening Reva mengerut saat tahu yang mengirim chat adalah Nisa. Tumben sekali wanita itu bertanya, apa dia kesambet?
Chat from : Nisa.
Nisa : 'Re, lo di mana?'
Nisa : 'Re, lo balik ke kantor lagi ga?'
Nisa : 'Lo baik-baik aja sama dia?'
"Siapa yang kirim chat?"