Fatimah kembali ke tempat dimana ia berpisah dengan Putri tadi, karna di sanalah mereka akan kembali berkumpul. Dan benar saja, tidak lama kemudian Putri datang dengan wajah lesunya.
"Assalamualaikum" ucap Putri pada Fatimah.
"Waalaikum sallam, kok lesu gitu Ri?" Jawab Fatimah mempertanyakan.
Putri menatap Fatimah dengan wajah sedihnya, lalu ia pun memberitahu tentang alasan kenapa ia jadi sedih.
"Aku tidak menemukan senior Ali, jadi aku gagal dapat hadiahnya deh." Ungkap Putri memberitahu.
Fatimah tersenyum geli melihat Putri, lalu ia pun menenangkan Putri dari rasa sedihnya.
"Ya ampun, jadi karna itu. Sudah jangan sedih-sedih lagi, mending kita siap-siap karna sebentar lagi waktunya penutupan OSPEK." Balas Fatimah mengingatkan.
"Oh iya, sebentar lagi penutupan ya? Ya sudah ayo kita di lapangan." Jawab Putri semangat.
Fatimah tersenyum, lalu ia mengangguk dan akhirnya mereka melangkah menuju lapangan. Tidak lama setelah mereka sampai, peluit tanda berkumpul pun di bunyikan. Semua mahasiswa dan mahasiswi baru langsung berbaris, lalu ketua panitia OSPEK mulai menaiki podium dan menanyakan tentang misi terakhir.
"Assalamualaikum semua." Salam Ali pada semua junior.
"Waalaikum sallam kak." Jawab para mahasiswa atau mahasiswi baru bersamaan.
"Baiklah, jadi misi terakhir sudah selesai. Sesuai janji, akan ada hadiah bagi mereka yang menyelesaikan misi dengan sempurna. Jadi, apakah ada yang mendapatkan semua tanda tangan senior? Bisa angkat tangannya, agar saya tau." Jelas Ali pada semua junior.
Tepat di saat itu, Fatimah menarik tangan Putri dan mengangkatnya ke atas seolah-olah Putri mengangkat tangannya sendiri. Seketika semua orang menatap ke arah putri dan Fatimah, lalu Putri menatap Fatimah dengan tatapan tajamnya. Sedangkan Fatimah malah tersenyum, lalu ia menukar bukunya dengan buku Putri.
"Tenang saja, tidak ada namanya kok. Ayo, ambil hadiahnya." Bisik Fatimah pada Putri.
Seketika Putri menatap Fatimah dengan ragu, tapi Fatimah mengangguk yakin hingga membuat Putri akhirnya menurut.
"Baiklah, kamu yang berhasil silahkan maju ke depan." Titah Ali pada Putri.
Mendengar perintah itu, Putri pun melangkah dengan ragu ke sisi Ali. Perhatian semua orang teralih padanya, termasuk Fatimah yang memang berada di barisan depan. Sedangkan tanpa semua orang sadari, Ali menatap Fatimah dengan senyum tipisnya. Lalu ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah Putri, dan memberikan hadiah sesuai perkataannya.
"Ini adalah hadiahnya, sebuah cendramata kecil yang di buat khusus untuk pemenang misi ini. Selamat ya, semoga kamu sukses kedepannya." Ucap Ali sambil memberikan hadiah.
"Iya, terima kasih kak." Jawab Putri dengan senyumannya.
Setelah itu semua orang menepuk tangan mereka untuk menghargai Putri, lalu Putri kembali ke barisannya yang berada di samping Fatimah.
"Baiklah, karna semua rangkaian acara sudah selesai. Maka dengan ini, kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus resmi di tutup. Selamat kepada semua mahasiswa dan mahasiswi yang baru bergabung, semoga kalian betah dan sukses selalu untuk kita semua. Cukup sekian dari saya, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Ungkap Ali menutup kegiatan OSPEK.
"Waalaikum sallam Warahmatullahi Wabarakatuh." Jawab semua yang ada di sana.
Setelah acara di tutup, semua mahasiswa dan mahasiswi langsung mengambil tiket masuk ke acara penyambutan malam nanti di stand yang sudah di siapkan senior. Hal yang sama juga akan di lakukan oleh Fatimah, ia harus mengambil tiket masuk dulu sebelum pulang ke rumah. Kalau putri sudah pulang lebih dulu karna tidak perlu tiket lagi, dia sudah punya cenderamata yang di berikan khusus sehingga bisa masuk ke acara pesta tanpa tiket.
Fatimah masih menunggu sampai kumpulan orang di stand itu berkurang, tapi nyatanya bukan berkurang malah bertambah banyak. Akhirnya Fatimah hanya bisa menghela nafas panjang, sampai akhirnya matanya menangkap sebuah kode yang di berikan oleh seseorang.
Orang itu menunjuk ke arah Fatimah, lalu Fatimah menoleh ke sekitarnya yang ternyata tidak ada orang. Sepertinya memang dirinyalah yang di maksud orang itu, lalu Fatimah mengangkat kedua tangannya seolah berkata ada apa? Dan orang itu menunjuk ke arah belakang kampus, Fatimah mengernyit bingung lalu orang itu melangkah ke arah belakang.
Sepertinya orang itu ingin Fatimah mengikuti, dan karna penasaran Fatimah pun ikut melangkah ke belakang kampus. Lalu ia mencari dimana keberadaan orang itu, sampai akhirnya matanya melihat seseorang berada di kursi yang sama seperti kejadian beberapa jam lalu.
"Assalamualaikum kak Ali, kakak panggil aku ya?" Salam Fatimah lalu ia langsung bertanya.
Ali menoleh, lalu ia menunjuk sisi kosong di sampingnya untuk Fatimah duduki. Fatimah pun menurut, lalu ia duduk di sana persis seperti kejadian sebelumnya.
"Waalaikum sallam, memang benar aku memanggil kamu." Jawab Ali dengan santai.
"Memangnya ada apa kak?" Tanya Fatimah ingin tau.
"Kenapa kamu berbuat curang?" Balas Ali mempertanyakan.
Fatimah mengernyit bingung, lalu ia mengingat kejadian saat ia memberikan bukunya pada Putri.
"Maaf kak, aku melakukannya karan teman aku sangat ingin hadiah dari kakak." Jawab Fatimah sambil menunduk bersalah.
Ali menghela nafas panjang, lalu ia menoleh dan menatap Fatimah sesaat.
"Saya tau niat kamu baik, tapi perbuatan kamu tidak adil untuk yang lain. Yang ingin hadiah itu bukan hanya teman kamu, hampir semua angkatan baru pasti mau hadiah itu. Seharusnya kamu tidak egois, dan malah mendorong berbuat curang untuk teman kamu. Itu tidak baik, dan tidak adil." Jelas Ali mengingatkan.
Fatimah semakin menunduk, ia jadi merasa bersalah karna hal itu. Ia baru sadar, jika apa yang senior Ali katakan itu memang benar. Padahal ada ribuan peserta OSPEK yang ingin mendapatkan hadiah itu, tapi Fatimah malah melakukan kecurangan yang mengkhianati usaha mereka. Fatimah benar-benar tidak memikirkan akibat sampai sejauh itu, ia hanya memikirkan keinginan temannya saja tanpa memikirkan perasaan yang lain.
"Maaf kak, aku benar-benar tidak berpikir sejauh itu. Aku pikir jika temanku senang itu sudah cukup, tapi nyatanya aku lupa jika itu adalah misi. Dan semua teman OSPEK berjuang untuk tujuan yang sama, sungguh aku benar-benar melupakan hal itu." Ungkap Fatimah menyesali perbuatannya.
"Ya sudahlah, semua juga sudah terjadi. Tapi ini hak kamu, dan kamu harus menerimanya." Balas Ali sambil memberikan sebuah kotak pada Fatimah.
"Apa ini kak?" Tanya Fatimah.
"Buka saja." Titah Ali.
Fatimah membuka kotak itu, ternyata isinya sebuah mahkota yang terbuat dari bunga dan juga sebuah cenderamata yang lucu berbentuk bunga mawar.
"Subhanallah, indah sekali." Ucap Fatimah dengan senyumnya.
"Ini hadiah yang sebenarnya, untuk pemenang misi terakhir. Jadi ini hak kamu, harus kamu pakai malam nanti." Jelas Ali memberitahu.
"Lalu, hadiah untuk Putri tadi?" Gumam Fatimah tidak mengerti.
"Hadiah tambahan." Jawab Ali dengan senyum tipisnya.