Beberapa hari berlalu sejak acara pertemuan itu berlangsung. Tidak ada sesuatu yang sangat istimewa dari acara itu, kecuali satu hal, yaitu Kharisma. Di acara itu Alif dapat melihat senyum gadis itu mengembang. Bahkan bukan hanya senyuman, Alif pun dapat melihat bagaimana Kharisma tertawa dan mendengar suara tawa yang menurutnya sangat manis. Ya, Alif pikir hal itu merupakan satu-satunya yang istimewa dari acara pertemuan tersebut. Namun, dugaannya salah. Acara pertemuan itu memutar balikkan pikiran dan mengacak-ngacak isi hatinya.