Adyatma mengusap wajahnya dengan kasar. Kedua tangannya menarik rambut sendiri dengan keras hingga ia meringis. Hening itu telah menyelimuti apartemennya, Rangga telah pergi sejak beberapa menit lalu. Namun, penuturan pria itu masih berdengung dalam telinganya.
"Jauhi Astrid, Adyatma. Kamu tidak dapat menolak perintah ini, sebab wartawan itu tengah mencari tahu tentang Astrid." Rangga berusaha meredam emosi. Tangannya mengepal sangat erat. Adyatma benar-benar keras kepala. Pria itu masih bersikeras untuk tidak menjauhi kekasihnya, Adyatma pun tidak berniat untuk menjalani sandiwaranya dengan Alana lebih lanjut.
"Aku akan melindungi Astrid!" Adyatma berteriak keras hingga urat di lehernya terlihat. Wajahnya merah padam. Emosinya telah menyulut.