"Anterin gue dulu, ya!" Aku mengambil tas dan laptop yang tergeletak di karpet rasfur.
"Gue buru-buru, Kak!" Adios juga sama paniknya denganku, dia ada kelas pagi hari ini. Dan kita berdua bangun kesiangan.
Tadi malam, aku dan Adios bercerita sampai hampir tengah malam. Tentang alasan kenapa memilih pekerjaan sebagai lelaki panggilan, juga tentang keluarganya yang tidak pernah akur.
Lelaki itu anak di luar nikah. Saat sekolah menengah atas, mamanya hamil dengan pacarnya. Dan setelah mengetahui kehamilan tersebut, papa kandung Adios menghilang. Tinggal Ganesh sendiri yang menanggung malu dan aib karena pergaulan yang salah.
Adios sama dengan anak lainnya, ingin merasakan sentuhan kasih sayang orang tuanya, tapi dia tidak pernah mendapatkan sampai sebesar sekarang. Mereka sibuk dengan keluarga baru dan kehidupan sendiri-sendiri.
"Kak, serius. Gue gak bisa nganterin lo!" Adios menyambar jaketnya, juga kunci mobil BMW yang dia gantung di balik pintu.