Dul mengeryitkan dahi ketika menerima surat dari kepolisian. Bukan dia yang menerima, tapi ia yang deg-degan karena tangannya sendiri yang mengambil surat itu. Untuk Angga sebenarnya, tapi karena lelaki itu masih sibuk di rumah sakit, makanya ia yang berada di kosan yang mewakili menerima.
Bapak kos yang melihat kalau dua kali Angga mendapat surat kepolisian penasaran, ia menunggu Dul membuka surat itu dan melihat apa isinya.
"Loh, Bapak ngapain di sini?" tanya Dul yang sebal karena lelaki setengah baya itu terus saja melihat ke arah surat yang ada di tangannya.
"Nunggu kamu bukalah, emang mau ngapain lagi."
"Oh saya kira bapak mau ngajak main adu panco." Dul meringis.
"Lah emang mau adu panco lagi sama saya?" tanya Bapak kos dengan semangat.
"Ya jelas gak lah. Gara-gara adu panco kemarin itu, lengan saya masih linu. Bodo amat deh kalau Bapak mau ngajak gak bakal saya mau lagi. Kapok."
Pria setengah tua itu tertawa. "Ya udah itu buruan buka, saya pengen lihat!"
