59. Jumkat
Kehidupan rumah tangga Lusi dan Kai sepertinya tak ada perubahan yang berarti. Semakin mereka menjauh, semakin hubungan mereka merenggang. Jangankan untuk bertanya kabar, sekedar ucap salam lewat ponsel saja tidak pernah.
Gabungan rasa sakit itu melanda hatinya. Tak terbesit di benak Lusi bahwa ia akan mengalami hidup sesulit ini. Ia merasa begitu marah tapi juga merasakan terlalu banyak kesedihan.
Kini sambil merenung di tepi ranjang, ia terus memandangi pigura berisi foto pernikahan, terlihat manis dan bahagia. Namun, di dalamnya sangat rapuh, sekali sentuh langsung hancur dan luruh semua kenangan indah yang pernah mereka lewati bersama.
Lusi benar-benar mantap untuk bercerai. Dia merasa tidak bisa mempertahankan pernikahannya lebih lama lagi. Tak ada yang menghalanginya kali ini, papanya
pun sudah tak ada, jadi apa yang bisa menghalanginya kini?