Tidak ada yang lebih melegakan hati selain melihat orang yang dicintai baik-baik saja. Itu sudah lebih dan lebih dari cukup. Kiara bersyukur karena Aksa sama sekali tidak seperti yang dikhawatirkan.
Dengan penuh syukur di hati, ia berlari kecil menghampiri mobil Aksa. Melani pun demikian.
Ia sampai tepat ketika Aksa membuka pintu mobilnya dan turun dari dalam. Wajah lelaki itu terkejut ketika melihat istri dan adiknya susah berada di sana dengan napas ngos-ngosan.
"Bang Aksa!" Kiara memeluk suaminya. Ia menangis dan memukul lengan Aksa berkali-kali.
"Semalam Abang di mana?" tanya Melani yang langsung menjelma menjadi polisi interogasi.
"Lembur, nyelesaiun proposal untuk meeting hari ini."
"Bohong!" Kedua wanita di hadapannya menyanggahnya. Aksa semakin bingung.
"Abang punya selingkuhan? Bang Aksa menduakan Kiara?" tuduh Melani.
"Apaan sih, ini?" Aksa menggaruk kepalanya. Sumpah, ia kebingungan beneran, karena tuduhan itu tidak berdasar sama sekali.