William memeluk Ely erat, ketika wanita itu mengamuk dan terpukul ingin mencari anaknya.
"Lepas! Aku mau cari anakku! Mana anakku? Siapa yang berani mengambilnya?"
William langsung menghalangi Ely, saat wanita itu ingin turun dari ranjangnya. Ia memegang lengan Ely dan mengelus punggungnya lembut. "Sabar, El. Semua kan baik-baik saja."
"Kenapa dia pergi, Will? Bahkan aku belum sempat memeluknya dan mengatakan betapa sangat mencintai dia. Will, sekarang di mana anakku? Aku ingin bertemu Will."
William meneteskan air mata. Ia memeluk wanita itu yang terus saja memukuli perutnya. Tangisnya tidak bisa dibendung lagi ketika mendengar Ely meratap karena sadar akan sesuatu.
Bayinya tidak lagi ada di dalam perut.
Tanpa ada yang memberi tahunya pun ia paham. Semenjak ia hamil tidak pernah lagi memakai pembalut, tapi sekarang? Ada benda itu di bagian bawahnya. Juga perutnya yang terasa kosong.