[Bapak sudah di stasiun, kamu jemput sekarang!]
"What?" Ely terlonjak. Ia segera menyambar kaos dan celana pendeknya yang entah Keynan lempar ke mana tadi ketika mereka mengarungi lautan gairah untuk kesekian kalinya.
Belum hilang pegal karena pindahan yang tak berkesudahan, Keynan datang dan langsung menyerangnya dengan cumbuan mesra yang membuat ia tak sanggup menolak. Sayang dong, masa ditolak.
Kemarin baru pindah ke apartemen yang dibelikan Keynan, ia sudah diteror dengan percobaan penculikan, hingga tengah malam harus pindah ke rumah Rhudy dan menenangkan diri di sana.
Pagi ini, barulah Ely membawa barang-barangnya ke tempat Rhudy, untungnya, kemarin ketika tinggal di sini ia tidak membawa keluar semua pakaian dan barang-barangnya.
"Ada apa, Sayang?" Keynan malah menyandarkan kepala ke tembok, dengan dua tangan ditaruh di belakang leher. "Gak mau sekali lagi?"