Terjadi peristiwa penting dalam sejarah Islam pada 1 Ramadan 21 Hijriah atau tahun 641 Masehi. Saat itu, pasukan kaum muslimin untuk pertamakalinya menaklukkan Mesir di bawah pimpinan Amru bin Al-Ash yang sebelumnya berhasil merebut Suriah, Palestina, dan Yordania. Mesir kala itu menjadi bagian dari kekuasaan Kekaisaran Bizantium atau Imperium Romawi Timur. Satu dekade sebelumnya, wilayah ini sempat dikuasai Dinasti Sasaniyah dari Persia. Namun, Bizantium berhasil merebutnya kembali sebelum akhirnya tunduk oleh serbuan pasukan muslim dari Arab.
Sebelum wafatnya Nabi Muhammad pada 632 M, Amru bin Al-Ash ditugaskan sebagai penarik zakat di kawasan perbatasan Syam atau Suriah. Pada era Abu Bakar Ash-Shiddiq (632-634 M), dikutip dari buku Khalid bin Al-Walid: Panglima yang Tak Terkalahkan karya Manshur Abdul Hakim (2010), Amru diberi tugas baru sebagai salah satu panglima pasukan muslim.
Peran itu berlanjut pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab (634-644 M). Sebelum menaklukkan Mesir, Amru telah berhasil menundukkan beberapa wilayah termasuk Syam, Palestina, dan Yordania. Hingga akhirnya, Umar memberikan Amru misi serupa dengan tujuan merebut Mesir yang terletak di Afrika bagian utara. Hepi Andi Bastoni dalam Wajah Politik Muawiyah bin Abu Sufyan (2012) mengungkapkan, Amru hanya diberi 6 ribu orang prajurit (sumber lain ada yang menyebut 4 ribu) dalam misi ke Mesir tersebut. Pasalnya, pasukan inti dibutuhkan untuk berjaga-jaga dari serangan Irak yang saat itu berada di bawah kendali Dinasti Sasaniyah (Persia).