Bara membalas pelukan Nayla dengan erat. Dia sangat merasakan kesedihan Nayla yang begitu mendalam. Nayla masih menangis tersedu-sedu di pelukan Bara saat itu. Dia benar-benar syok atas kejadian yang sudah menimpa dirinya.
"Kamu yang tenang ya, jangan takut!"
"Tidak, Bara. Aku takut! Aku takut kalau dia sampai melukai aku. Sampai menodai aku, apa jadinya diriku."
"Tapi kamu sekarang selamat kan?"
Nayla melepaskan pelukan, lalu duduk di atas ranjang yang tengah berantakan itu.
"Duduk lah, tenangkan diri. Aku ambilkan air minum untuk kamu ya. Sekalian mau kunci pintu dulu!"
Nayla mengangguk, namun masih melihat kanan kiri bahkan sekelilingnya kini terlihat sangat menakutkan setelah kejadian itu. Bara menutup pintu terlebih dahulu, lalu mengambilkan air minum untuk Nayla. Selain itu juga dia membersihkan serpihan gelas yang pecah di lantai.